FITOFARMAKA
NODIAR
(POM FF 031 500 361)
Komposisi
: - Attapulgite 300 mg
-
Psidii Folium Extract ( Daun Jambu Biji) 50 mg
-
Curcuma domestica Rhizoma Extract (kunyit) 7,5 mg
Kandungan
Utama : Psidium guajava ( Daun Jambu
Biji ), Curcumae domestica (kunyit)
Psidium
guajava
( Daun Jambu Biji )
Kandungan
:saponin, minyak atsiri, tanin, anti
mutagenic, flavonoid, alkaloid, vitamin
Saponin
Tannin
Flavonoid
Khasiat
: Obat diare, Obat maag,
Obat sariawan, Obat masuk angin,
Demam berdarah, Penurun kadar
kolesterol tinggi, Sering buang air kecil,
Luka dan luka berdarah, Sariawan dan sakit gigi, Perut kembung
Mekanisme Kerja :
- Tanin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat
aktivitas enzim reverse transkriptase, yang berarti khasiat untuk
mengatasi penyakit demam dengan menghambat pertumbuhan virus berinti RNA.
Bahan itu juga disebutkan mampu meningkatkan jumlah trombosit hingga 100
ribu milimeter per kubik tanpa efek samping.
- Quersetin dan glikosida
quersetin yang dapat menghambat kontraksi spontan ileum dan
sekresi asetilkolin lambung penyebab diare, sehingga diare dapat teratasi
dengan cepat.
- Tanin bersifat sebagai astringent, yaitu melapisi mukosa usus, khususnya usus besar.
Serta sebagai penyerap racun dan dapat menggumpalkan protein.
Efek Farmakologi:
Extrak daun Jambu Biji dikenal memiliki efek farmakodinamik yang bekerja pada otot polos usus, tannin yang terkandung di dalamnya melapisi mukosa usus, terutama padakolon,
dari penyerapan toksin dan presipitat protein. Psidii Folium adalah daun Psidium guajava L.
Curcuma domestica
Rhizoma Extract (kunyit)
Kandungan: Zat warna kurkuminoid (Curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan
bisdesmetoksikurkumin), Minyak atsiri, Mineral, Zat lain (Arabinosa,
fruktosa, glukosa, pati, dammardan tannin)
curcumin
Khasiat : Diare, Stamina, Telat Datang Bulan, Mengobati Penyakit Tifus, Mencegah Diabetes, Mencegah Anemia, Mengobati
Kanker, Menurunkan Tekanan Darah, menghilangkan
rasa gatal, membasmi virus dan mencegah depresi
Efek
Farmakologi :
Ekstrak Akar Kunyit bekerja dengan efek spasmolytical
sebagai anti pendorong oleh antagonis non kompetitif di reseptor asetikolin.
Curcumae Domesticae Rhizoma adalah rimpang Curcuma longa Linn. ( Curcuma domestica Val. )
Obat herbal terstandar
Irex Max
KomposisiTiapkapsulmengandung
:
Yohimbehe
Cortex extract 25 mg
Eurycomae Radix
extract 50 mg
Panacis
Radix extract 50 mg
RetrofractiFructus
extract 5 mg.
Indikasi:
Membantumemeliharakesehatandan
stamina tubuh.
KontraIndikasi:
Penderitapenyakithatidanginjal.
Tentangbahan:
Pasakbumi(Eurycomalongifolia)
PasakBumimerupakansalahsatujenistumbuhanobat yang tumbuhan di
hutan-hutan, termasuk di hutan Indonesia. Di
dalamnyaterkandungsetidaknyaempatsenyawa yang mengandungbanyakkhasiatyaknisebagaiberikut:
v Senyawacanthin yang
berfungsidalammenghambatterjadinyapertumbuhanselkangker.
v Senyawaturunaneuryomanone yang
berfungsi anti malaria.
v Senyawaetanol yang
berperansebagaiafrodisiak.
v Senyawaquasinoid yang
sangatampuhsebagaiantileukemiadanprospektifuntukpenderitapenyakit HIV.
Padadasarnya,
PasakBumimemilikiKhasiatdihampirseluruhbagiantubuhnya.PasakBumijugaditemukanmemilikikhasiatuntukantileukemiadanjugameningkatkankekebalantubuhbagipenderita
HIV.
Info:Pasakbumidapatdisimpandalamjangkawaktu
lama asalkandalamkeadaankering.
Inimerupakankeistimewaantersendiribiladibandingkandengantanamanobatlainnya.
Cara memasakAkarPasakBumiyaitumerendamakarpasakbumi yang
telahdipotong-potongdenganukuran yang tidakterlalupanjangkira-kira 5 cm
kuranglebihnyadengan air panaspadacangkirataugelasatauwadah lain yang disukai.
Setelahdirendambeberapasaatmakan air rendamantersebutdapatlangsungdiminum.
Perludiingatbahwa air rendamantersebutsangatpahit, bagi yang tidakmenyukaipahitmakabersiap-siaplahuntukmerasakannya.
JAMU
KUNYIT ASAM
KOMPOSISI:
- Curcumae Domesticae Rhizoma Extract 5gr
- Tamarindi Pulpa Extract 2,5 gr
KUNYIT
Curcuma domestica Val.
A. Sinonim, Familia dan Morfologi
1. Sinonim: Curcuma longa L
Amomum curcuma Murs
2. Familia:Zingiberaceae
3. Morfologi Tanaman:
Tanaman semak, tinggi tanaman ± 70 cm. Batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, berwarna hijau kekuningan.
Rimpang berwarna kuning hingga kuning jingga, rasa agak pahit dan tebal dilidah.
Daun tunggal, bentuk lanset memanjang, helai daun tiga sampai delapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau pucat.
Perbungaan majemuk, berambut, bersisik, tangkai 16-40 cm, mahkota panjang ± 3 cm, lebar ± 1,5 cm, berwarna kuning, kelopak silindris, bercangap tiga, tipis, ungu, pangkal daun pelindung putih, ujung daun pelindung ungu kemerahan.
B.Bagian tanaman yang digunakan dan Nama Simplisia
1. Bagian Tanaman yang digunakan:Rimpang
2. Nama Simplisia: Curcuma domestica Rhizoma (Rimpang Kunyit)
C. Kandungan Kimia
A. Sinonim, Familia dan Morfologi
1. Sinonim: Curcuma longa L
Amomum curcuma Murs
2. Familia:Zingiberaceae
3. Morfologi Tanaman:
Tanaman semak, tinggi tanaman ± 70 cm. Batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, berwarna hijau kekuningan.
Rimpang berwarna kuning hingga kuning jingga, rasa agak pahit dan tebal dilidah.
Daun tunggal, bentuk lanset memanjang, helai daun tiga sampai delapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau pucat.
Perbungaan majemuk, berambut, bersisik, tangkai 16-40 cm, mahkota panjang ± 3 cm, lebar ± 1,5 cm, berwarna kuning, kelopak silindris, bercangap tiga, tipis, ungu, pangkal daun pelindung putih, ujung daun pelindung ungu kemerahan.
B.Bagian tanaman yang digunakan dan Nama Simplisia
1. Bagian Tanaman yang digunakan:Rimpang
2. Nama Simplisia: Curcuma domestica Rhizoma (Rimpang Kunyit)
C. Kandungan Kimia
CURCUMIN
1. Minyak atsiri (3-5%): Zingiberene, Sesquiterpene, alpha dan beta turmeron (aroma), artumerone, alpha dan gamma atlanton, curlone dan curcumol.
2. Curcuminoid (3-5%): Curcumin(diferuloylmethane), monodesmethoxycurcumin dan bisdesmethoxycurcumin
3. Zat Pati/Amylum (30-40%)
4. Gom/Getah
D. Efek Farmakologi
Antihepatotoxic/hepatoprotektor, antihiperlipidemik, antiinflammasi, antioksidan, antitumor, antimikrobia, insektisida, antifertil, antispasmodic, stomakik, kolagogum, karminatif dan dispepsia
E. Khasiat Kunyit
1. Antiinflamasi
Aktivitas antiinflamasi dari C.domestica telah ditunjukkan dengan percobaan menggunakan hewan uji tikus pada uji pembengkakan kaki yang telah diinduksi dengan karagenen. Efektivitas obat dilaporkan sama dengan efektivitas hidrokortison asetat dan indometasin pada penginduksian radang. Pemberian secara intraperitonial adalah paling efektif menurunkan peradangan akut maupun kronis. Pemberian oral baik ekstrak atau serbuk tidak menghasilkan efek antiinflamasi.
Aktivitas antiinflamasi ditunjukkan oleh minyak atsiri terhadap arthritis yang diinduksi adjuvant, peradangan yang diinduksi hyaluronidase dan peradangan kaki yang diinduksi karagenan. Aktivitas antiinflamasi timbul melalui penghambatan enzim trypsin dan hyaluronidase.
Curcumin dan turunannya juga mempunyai aktivitas antiinflamasi. Pemberian curcumin dan natrium curcuminoid secara intraperitonial menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang kuat. Hal ini telah diuji pada tikus yang mengalami pembengkakan kaki setelah diinduksi dengan karegenan. Curcumin efektif jika diberikan secara oral.
Aktivitas antiinflamasi curcumin terjadi karena kemampuannya mengikat radikal bebas oksigen yang menyebabkan proses peradangan.
Kunyit memiliki aktivitas anti ular berbisa yaitu dengan adanya kemampuan dari ar-turmeron yang mampu memblok antihaemorrgia dari efek Bothrops dan efek mematikan dari bisa Crotalus dengan cara memblok proliferasi dan aktivitas limfosit manusia.
2. Hepatoprotektor dan Antioksidan
Pada penelitian yang dilakukan dibagian farmakologi FKUI, kunyit memiliki efek hepatoprotektif dan antioksidan yang kuat. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa efek proteksi terhadap kerusakan hati (karena pemberian parasetamol dosis tinggi = 2500 mg/kg BB) semakin besar dengan semakin tingginya dosis kunyit yang diberikan.
Efek protektif yang kuat ini disebabkan oleh karena besarnya massa kunyit dalam saluran pencernaan yang dapat mempengaruhi absorbsi zat toksik (parasetamol) dalam usus.
Sedangkan efek antioksidan curcumin diduga karena adanya gugus ß-diketon yang tidak jenuh.
3. Karminatif dan Dispepsia
Efek curcumin terhadap pembentukan gas di usus ditunjukkan secara in vitro dan in vivo. Pemberian curcumin pada Clostridium perfringens di usus secara in vitro dan pada tepung buncis makanan tikus menimbulkan reduksi bertahap pada pembentukan gas.
Minyak atsiri dan curcumin ternyata mempunyai efek kolagogum yaitu dapat meningkatkan sekresi empedu. Setelah pemberian secara intravena pada anjing, kantung empedunya menjadi terangsang.
Pada uji klinis, pemberian oral 500 mg serbuk kunyit 4 x sehari selama 7 hari pada 116 pasien penderita dispepsia asam dan gas dengan cara acak telah menunjukkan respon yang signifikan pada pasien yang menerima pengobatan.
4. Antihiperlipidemi
Berdasarkan Imono Argo Donatus, hasil uji praklinis pada tikus dan kelinci yang dibuat hiperlipidemi menunjukkan bahwa sari alkohol rimpang kunyit terbukti efektif menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida serum.
Mekanisme kerjanya diperkirakan dengan menghambat sintesis asam lemak. Hal ini dipertegas dengan hasil uji klinik pada penderita hiperlipidemi. Sari alkohol rimpang kunyit sebesar 3 g/kg BB yang diberikan 2 x sehari selama 12 minggu, mampu menurunkan kadar kolesterol ± 50% dan trigliserida 62%.
F. Efek Samping
Rimpang kunyit mempunyai efek anti fertilitas karena adanya minyak atsiri dan curcuminoid.
Sari alkohol rimpang kunyit diketahui dapat mengendalikan hiperlipidemi (hiperkolesterolemi atau hipertrigliseridemi) dengan efek samping yang relatif ringan. Namun pada penderita hipertensi/hiperlipidemi yang mempunyai riwayat tukak lambung harus hati-hati karena kandungan kunyit yang lain yaitu curcumin, dapat menyebabkan luka perut (ulcerasi lambung).
Curcumin dinyatakan memiliki indeks ulcerogenik lebih rendah dibanding fenilbutazon. Akan tetapi pemberian curcumin secara oral selama 6 hari berturut-turut pada tikus dengan dosis 100 mg/kg BB menyebabkan ulcerasi lambung dan dengan dosis lebih rendah ternyata curcumin dapat mencegah terjadinya ulcerasi lambung oleh fenilbutazon. Ulcerasi yang disebabkan oleh dosis tinggi curcumin dihubungkan dengan pengurangan yang nyata pada sekresi mucin.
Akan tetapi pada percobaan menggunakan hewan uji tikus, pemberian kunyit sampai dosis 5 g/kg BB tidak menimbulkan efek toksik. Uji kronik dengan dosis 750 mg/kg/hari selama 10 minggu juga tidak menimbulkan efek toksik. Jadi kurkumin relative aman
1. Minyak atsiri (3-5%): Zingiberene, Sesquiterpene, alpha dan beta turmeron (aroma), artumerone, alpha dan gamma atlanton, curlone dan curcumol.
2. Curcuminoid (3-5%): Curcumin(diferuloylmethane), monodesmethoxycurcumin dan bisdesmethoxycurcumin
3. Zat Pati/Amylum (30-40%)
4. Gom/Getah
D. Efek Farmakologi
Antihepatotoxic/hepatoprotektor, antihiperlipidemik, antiinflammasi, antioksidan, antitumor, antimikrobia, insektisida, antifertil, antispasmodic, stomakik, kolagogum, karminatif dan dispepsia
E. Khasiat Kunyit
1. Antiinflamasi
Aktivitas antiinflamasi dari C.domestica telah ditunjukkan dengan percobaan menggunakan hewan uji tikus pada uji pembengkakan kaki yang telah diinduksi dengan karagenen. Efektivitas obat dilaporkan sama dengan efektivitas hidrokortison asetat dan indometasin pada penginduksian radang. Pemberian secara intraperitonial adalah paling efektif menurunkan peradangan akut maupun kronis. Pemberian oral baik ekstrak atau serbuk tidak menghasilkan efek antiinflamasi.
Aktivitas antiinflamasi ditunjukkan oleh minyak atsiri terhadap arthritis yang diinduksi adjuvant, peradangan yang diinduksi hyaluronidase dan peradangan kaki yang diinduksi karagenan. Aktivitas antiinflamasi timbul melalui penghambatan enzim trypsin dan hyaluronidase.
Curcumin dan turunannya juga mempunyai aktivitas antiinflamasi. Pemberian curcumin dan natrium curcuminoid secara intraperitonial menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang kuat. Hal ini telah diuji pada tikus yang mengalami pembengkakan kaki setelah diinduksi dengan karegenan. Curcumin efektif jika diberikan secara oral.
Aktivitas antiinflamasi curcumin terjadi karena kemampuannya mengikat radikal bebas oksigen yang menyebabkan proses peradangan.
Kunyit memiliki aktivitas anti ular berbisa yaitu dengan adanya kemampuan dari ar-turmeron yang mampu memblok antihaemorrgia dari efek Bothrops dan efek mematikan dari bisa Crotalus dengan cara memblok proliferasi dan aktivitas limfosit manusia.
2. Hepatoprotektor dan Antioksidan
Pada penelitian yang dilakukan dibagian farmakologi FKUI, kunyit memiliki efek hepatoprotektif dan antioksidan yang kuat. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa efek proteksi terhadap kerusakan hati (karena pemberian parasetamol dosis tinggi = 2500 mg/kg BB) semakin besar dengan semakin tingginya dosis kunyit yang diberikan.
Efek protektif yang kuat ini disebabkan oleh karena besarnya massa kunyit dalam saluran pencernaan yang dapat mempengaruhi absorbsi zat toksik (parasetamol) dalam usus.
Sedangkan efek antioksidan curcumin diduga karena adanya gugus ß-diketon yang tidak jenuh.
3. Karminatif dan Dispepsia
Efek curcumin terhadap pembentukan gas di usus ditunjukkan secara in vitro dan in vivo. Pemberian curcumin pada Clostridium perfringens di usus secara in vitro dan pada tepung buncis makanan tikus menimbulkan reduksi bertahap pada pembentukan gas.
Minyak atsiri dan curcumin ternyata mempunyai efek kolagogum yaitu dapat meningkatkan sekresi empedu. Setelah pemberian secara intravena pada anjing, kantung empedunya menjadi terangsang.
Pada uji klinis, pemberian oral 500 mg serbuk kunyit 4 x sehari selama 7 hari pada 116 pasien penderita dispepsia asam dan gas dengan cara acak telah menunjukkan respon yang signifikan pada pasien yang menerima pengobatan.
4. Antihiperlipidemi
Berdasarkan Imono Argo Donatus, hasil uji praklinis pada tikus dan kelinci yang dibuat hiperlipidemi menunjukkan bahwa sari alkohol rimpang kunyit terbukti efektif menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida serum.
Mekanisme kerjanya diperkirakan dengan menghambat sintesis asam lemak. Hal ini dipertegas dengan hasil uji klinik pada penderita hiperlipidemi. Sari alkohol rimpang kunyit sebesar 3 g/kg BB yang diberikan 2 x sehari selama 12 minggu, mampu menurunkan kadar kolesterol ± 50% dan trigliserida 62%.
F. Efek Samping
Rimpang kunyit mempunyai efek anti fertilitas karena adanya minyak atsiri dan curcuminoid.
Sari alkohol rimpang kunyit diketahui dapat mengendalikan hiperlipidemi (hiperkolesterolemi atau hipertrigliseridemi) dengan efek samping yang relatif ringan. Namun pada penderita hipertensi/hiperlipidemi yang mempunyai riwayat tukak lambung harus hati-hati karena kandungan kunyit yang lain yaitu curcumin, dapat menyebabkan luka perut (ulcerasi lambung).
Curcumin dinyatakan memiliki indeks ulcerogenik lebih rendah dibanding fenilbutazon. Akan tetapi pemberian curcumin secara oral selama 6 hari berturut-turut pada tikus dengan dosis 100 mg/kg BB menyebabkan ulcerasi lambung dan dengan dosis lebih rendah ternyata curcumin dapat mencegah terjadinya ulcerasi lambung oleh fenilbutazon. Ulcerasi yang disebabkan oleh dosis tinggi curcumin dihubungkan dengan pengurangan yang nyata pada sekresi mucin.
Akan tetapi pada percobaan menggunakan hewan uji tikus, pemberian kunyit sampai dosis 5 g/kg BB tidak menimbulkan efek toksik. Uji kronik dengan dosis 750 mg/kg/hari selama 10 minggu juga tidak menimbulkan efek toksik. Jadi kurkumin relative aman
Tamarindus indica
A.Sinonim,Familia dan Morfologi
1. Sinonim: Pulpa tamarindorum
2. Familia: Caesalpiniaceae (Fabaceae)
3. Morfologi Tanaman
Tanaman berupa pohon besar, tinggi mencapai 25 m dengan batang kokoh, bercabang banyak dan rimbun. Daun majemuk berseling, helaian anak daun berwarna hijau, panjang 1-2,5 cm, lebar 0,5-1 cm.
Bentuk daun bulat memanjang, tepi daun rata sedang ujungnya tumpul dengan bagian pangkal membulat.
Tulang daun menyirip, dilengkapi anak daun tipis dan halus serta sisi bawah daun berwarna hijau kebiruan.
Bunganya merupakan bunga majemuk, berbentuk tandan berkelamin 2 dan tumbuh diketiak daun. Tabung mahkota berwarna hijau dengan tinggi sekitar 0,5 cm bertajuk memanjang, membentuk garis-garis tebal diantara biji-bijinya bersekat.
Daging buah berwarna coklat, panjang sekitar 3,5-15 cm, lebar sekitar 2,5 cm, dinding buah yang cukup umur/tua biasanya rapuh, biji berbentuk segitiga sampai segi empat dengan warna coklat kehitaman dan keras.
B.Bagian tanaman yang digunakan:
1. Daun asam (Tamarindus folium)
2. Daging buah (Tamarindus fructus)
C. Kandungan Kimia
ASAM ASETAT
Karbohidrat, Asam suksinat, Protein, Asam asetat, Lemak, Asam malat, Mineral kalsium, fosfor dan zat besi), Kalium bitartrat, Vitamin (Vit A. Vit B, riboflavin, niacin, carotene dan vitamin C, Gula invert (terdiri dari 70% glukosa dan 30% fruktosa), Asam tartrat, Asam sitrat, Asam laktat, senyawa terpena, Selulosa (limonene, geraniol), methyl salicylate, Phenylpropanoid (safrol, asam sinnamat, alkylthiazole, ethyl cinnamat, Pyrazine)
D. Khasiat Asam Jawa
1. Melancarkan peredaran darah
2. Memudahkan buang air besar (mengatasi konstipasi kronik dan akut)
3. Menghilangkan rasa sakit
4. Bersifat anti radang, karena mengandung flavonoid (mengatasi stomatitis, phayngitis)
5. Membantu pengeluaran keringat
6. Bersifat mendinginkan
7. Menurunkan gula darah
8. Mengobati diare
9. Mengobati penyakit batu empedu dan liver
10. Mengatasi demam, pharyngitis, stomatitis dan hemorrhoid
E. Efek Samping
Penggunaan dalam dosis tertentu oleh wanita hamil dapat menyebabkan keguguran.
F. Penelitian-penelitian yang dilakukan
1. Penelitian efek antipiretik yang dilakukan T Chairun Filhayani (1991) menggunakan infus daun asam dengan dosis 12 ml/kg bb pada burung merpati, menunjukkan bahwa infus daun asam memiliki efek antipiretik.
2. Penelitian pengaruh daun asam terhadap kadar kolesterol dilakukan Liony Julietta (1993), menunjukkan bahwa infus daun asam dapat mencegah kenaikan kadar kolesterol secara bermakna.
Efek
Farmakologis
Buah
asam jawa memiliki rasa manis, asam dan bersifat sejuk. Buah asam jawa
mengandung bahan kimia, seperti gula invert, tartaric acid, citric
acid, serine, -alanin, vitamin B3, geranial, limonene,
peptin, proline, leusin, phenylalaninie, dan pipecolic acid.
Bagian daun mengandung stexin, iovitexin, dan isoorietin, sedangkan pada kulit
kayu mengandung zat tanin. Efek farmakologis asam jawa di antaranya antiseptik,
menghilangkan rasa sakit, peluruh kandungan (abortivum, penurun panas, penambah
nafsu makan, sebagai astrigen dan tonik (Arief, 2004).
Komposisi Kimia
Asam Jawa
Daging
buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula, serta sejumlah
kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat masam. Warna asli
daging asam adalah kuning kecoklat-coklatan. Akibat pengaruh pengolahan,
warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman. Pulp buah
asam yang masak
mengandung air sekitar 63,3-68,6%, bahan padat total 31,3-36,6%, protein
1,6-3,1%, lemak 0,27-0,69%, sukrosa 0,1-0,8%, selulosa 2,0-3,4%, dan abu
1,2-1,6%. Abu dari tanaman asam tersusun atas kalium, silikon, natrium, fosfor,
dan kalsium. Asam tartarat merupakan komponen asam yang paling utama dalam
pulp. Kandungan asam dalam pulp asam berkisar antara 8-16%, sedangkan asam
lainnya total hanya sekitar 3% dari berat pulp (Rukmana, 2005).
Buah
polong asam jawa selain mengandung senyawa kimia seperti asam appel, asam
sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert, buah
asam jawaini jika sudah masak di pohon akan mengandung nilai kalori
sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, lemak 0,6 gram per
100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100 gram, kalsium 74 miligram per 100
gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi 0,6 miligram per 100 gram,
vitamin A 30 SI per 100 gram, vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C
2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya mengandung phlobatannnin dan bijinya
mengandung albuminoid serta pati (Amin, 2009).
Manfaat dan
Kegunaan Asam Jawa
Hampir
semua bagian tanaman asam jawa dapat digunakan untuk berbagai keperluan
sehingga tanaman ini disebut tanaman multiguna. Daun asam digunakan sebagai
bumbu masakan, bahan obat, dan kosmetika. Bunga tanaman asam merupakan sumber
madu yang penting bagi pengembangan budi daya lebah
madu. Daging
buah asam dimanfaatkan sebagaai bumbu masakan dan campuran obat tradisional.
Buah asam banyak digunakan dalam industri minuman, es krim, selai, manisan atau
gula-gula, sirup dan obat tradisional (jamu) (Rukmana, 2005).
Asam jawa
memiliki banyak kandungan-kandungan zat yang sangat berguna untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit dan juga dapat menghambat aktivitas bakteri dalam
tubuh. Diantaranya ada alkaloids, flavonoids, saponins, phlobatamins,
sesquiterpenens dan tannins. Banyaknya kandungan-kandungan
zat kimia yang dapat menghambat aktivitas bakteri pada buah asam jawa mendorong
dilakukannya penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri infusa buah asam
jawa (Tamarindus indica L.) terhadap bakteri patogen (Tirta,
2010).
Kandungan
lain dari asam jawa yang berfungsi sebagai antibakteri adalahflavonoid.
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak terdapat
di alam. Prinsip kerja flavonoid sama dengan alkaloid yaitu
dengan merusak dinding sel, hanya saja caranya yang berbeda, senyawa flavonoid merusak
sel bakteri memanfaatkan perbedaan kepolaran antara lipid penyusun sel bakteri
dengan gugus alkohol pada senyawa flavonoid. Sedangkan pada
senyawa alkaloid memanfaatkan sifat reaktif gugus basa untuk
bereaksi dengan gugus asam amino pada sel bakteri (Tsunda, 1994).
Asam
Jawa merupakan tanaman obat-obatan yang digunakan kurang lebih di 23 negara.
Buahnya yang dipakai sebagai obat, sekarang sudah termasuk dalam hampir semua
daftar farmakope. Daging buah asam, rasanya segar. Biasanya dibuat agar-agar,
sirup atau manisan dan merupakan obat pencahar ringan. Buah tua (asam kawak)
berguna sebagai obat karena mengandung minyak yang tidak termasuk minyak
terbang (madu asem). Asam kawak bila dicampur dengan air biasanya digunakan
sebagai obat gugur. Selain itu daging buah mengandung presentasi tinggi dalam
asam tartat yang merupakan bahan utama untuk Fruit Salts, buatan Inggris. Daun
muda berguna sebagai obat luar untuk borok, encok, bisul, ekaema. Sifatnya yang
membentuk agar-agar asam-gula bersumber dari karbohidrat yang terdiri dari
xylose, sakar anggur dll. Bahkan inti kayu berat dari pohon ini, dibuat menjadi
kayu halus dan dijadikan bahan pahatan. Benihnya dibakar atau digoreng sehingga
dapat dimakan. Kegunaan lain dari Asam Jawa dapat dijadikan sebagai obat :
1. Bisul
2. Jerawat
3. Gatal berupa
titik-titik merh bergelembung air
4. Gatal pada
bekas luka yang sudah kering
5. Nyeri haid
pada gadis remaja
6. Haid bau
anyir
7. Batuk kering
8. Sariawan
9. Keputihan.
10. Capak
11. Borok (luka
berair dan bernanah, gatal dan pedih)
(Enrico, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar